Format Resensi
Identitas Buku:
Judul :
Kado Tak Bertuan
Pengarang : Nur Afni Seliana
Penerbit : PT. Senama Sejahtera Utama
Tahun penerbit :
2009
Cetakan : Pertama
Halaman : 3-70(68 halaman)
Masalah Buku:
Kado yang tak akan pernah sampai
kepada orang yang dituju.
Biografi:
-
Liburan
kali ini Nissa sekeluarga pergi liburan ke rumah nenek di kawasan Bojongpicung.
Disana terjadi pertengkaran hebat saudara kandung yang hanya dikarenakan getuk
yang dimakan Nissa direbut oleh Mas Dicky. Si Nissa marah dan melemparkan getuk
ke wajah Mas Dicky. Mereka berdua dimarahi oleh ayah dan akhirnya Nissa meminta
maaf ke Mas Dicky.
Keesokan harinya setelah dimarahi ayah sifat
Mas Dicky berubah drastis dari kakak yang menjengkelkan menjadi pengertian
seperti Mas Irfan. Sepulang dari rumah nenek Nissa menyiapkan perlengkapan
sekolah untuk besok, karena besok adalah hari pertama masuk sekolah. Di sekolah
Nissa mendapat panggilan dari seorang guru. Nissa ditunjuk untuk mewakili
sekolah mengikuti lomba menulis cerpen. Lomba tersebut diadakan pada tanggal
yang sama dengan hari ulang tahun Mas Dicky.
Sepulang sekolah Nissa masuk ke kamarnya dan
mendapati sebuah buku diary dengan warna favoritnya. Buku itu dari Mas Dicky.
Nissa menceritakan bahwa dia ditunjuk untuk mewakili lomba menulis cerpen.
Keluarganya mendukung dan memberi semangat Nissa. Nissa meminta hadiah kepada
Mas Dicky jika nanti dia mendapat juara. Mas Dicky mau memberi hadiah ke Nissa
dengan syarat jika Mas Dicky tidak ada di rumah, Nissa tidak boleh manja dan
selalu menutup aurotnya, tidak hanya di sekolah saja.
Hari demi hari berlangsung begitu cepat. Hari
ini adalah hari dimana Nissa akan mengikuti lomba dan sekaligus hari ulang
tahun Mas Dicky. Selesai mengikuti lomba, Bu Maryam, guru yang mendampingi Nissa
mengajaknya membeli sesuatu di sebuah toko yang menjual beraneka macam
kerajinan. Nissa membelikan Mas Dicky replika motor vespa untuk dijadikannya
sebuah kado istimewa. Bu Maryam mendapat telepon dan mengangkatnya.
Setelah mengangkat telepon Bu Maryam mengajak
Nissa cepat-cepat pulang. Namun, Bu Maryam bukannya mengantar Nissa ke rumahnya
melainkan ke rumah sakit. Nissa mendapati keluarganya ada disana termasuk Mas
Irfan, dia mengerti pasti ada sesuatu yang buruk menimpa keluarganya. Tanpa dia
sadari, dia menangis dan memeluk ibunya sambil bertanya ”Ada apa Bu?”. Namun
yang menjawab ayah “kakakmu mengalami kecelakaan dan sekarang kondisinya
kritis”. Dokter mengajak ayah berbicara dengan serius.
Penutup
Kesimpulan:
Buku
ini layak dan perlu dibaca oleh semua siswa, karena kita harus menyayangi
anggota keluarga bagaimanapun sifatnya sebelum kita kehilangan mereka. Jangan
pernah membenci saudara kalian, jika tidak ingin menyesal.
Kritik dan Saran: Di
dalam cerita ini terdapat bahasa daerah yang mungkin sulit dipahami oleh
pembaca, sebaiknya di dalam cerita ini bahsa daerah tersebut dijelaskan juga
dalam bahasa Indonesia dan penjelasan tersebut bisa diletakkan di halaman
terakhir setelah cerita selesai, juga bisa diletakkan di catatan kaki. Cerita
ini belum memiliki ending, sehingga membuat pembaca membuat ending sendiri. Hal
ini dapat menyebabkan perbedaan pendapat mengenai ending tersebut.
No comments:
Post a Comment